Bismillah, wash-shalatu was-salamu 'ala Rasulillah, amma ba'du
PERSIAPAN MENJELANG RAMADHAN
1. Memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya'ban.
'Aisyah radhiyallahu 'anha mengatakan, "Saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lebih banyak berpuasa kecuali di bulan sya'ban." (HR. Al-Bukhori: 1969)
NANTIKAN PEMBAHASAN SELANJUTNYA IN SYAA ALLAH, DENGAN TERUS KEEP UPDATES DENGAN KARIMUN YAH :) #KeepIstiqomah Saudaraku!
Artikel RohisKarimun08.blogspot.com | Facebook/Twitter/Instagram: @RohisKarimun & @Karimun_Akhowaat08 | Line@: @fuz2598t & @yyl7010a
PERSIAPAN MENJELANG RAMADHAN
1. Memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya'ban.
'Aisyah radhiyallahu 'anha mengatakan, "Saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lebih banyak berpuasa kecuali di bulan sya'ban." (HR. Al-Bukhori: 1969)
NANTIKAN PEMBAHASAN SELANJUTNYA IN SYAA ALLAH, DENGAN TERUS KEEP UPDATES DENGAN KARIMUN YAH :) #KeepIstiqomah Saudaraku!
Artikel RohisKarimun08.blogspot.com | Facebook/Twitter/Instagram: @RohisKarimun & @Karimun_Akhowaat08 | Line@: @fuz2598t & @yyl7010a
Saudaraku, Jangan Sampai Lupa Tuk Membaca Surah Al-Kahfi di hari jum'at yah! Apa keutamaannya?
مَن قَرَأَ سُورَةَ الكَهفِ فِى يَومِ الجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَينَ الجُمُعَتَينِ
"Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum'at, dia akan disinari cahaya di antara dua jum'at." (HR. Baihaqi & HR. Hakim)
Silahkah di'amalkan yah! Keep Istiqomah Saudaraku! :)
Artikel RohisKarimun08.blogspot.com | Facebook/Twitter/Instagram: @RohisKarimun | Line@: @fuz2598t
مَن قَرَأَ سُورَةَ الكَهفِ فِى يَومِ الجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَينَ الجُمُعَتَينِ
"Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum'at, dia akan disinari cahaya di antara dua jum'at." (HR. Baihaqi & HR. Hakim)
Silahkah di'amalkan yah! Keep Istiqomah Saudaraku! :)
Artikel RohisKarimun08.blogspot.com | Facebook/Twitter/Instagram: @RohisKarimun | Line@: @fuz2598t
Judul Asli:
عِشْرُوْنَ نَصِيْحَةً لِلطُّلاَّبِ فِي الْاِخْتِبَارَاتِ
Pengarang:
Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid
Penerjemah:
Abu Zur’ah ath-Thaybi
Sumber:
Al-Maktabah asy-Syamilah versi 10.000 Kitab
Segala puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam atas Rasul-Nya, keluarganya, dan para shahabatnya. Wa ba’du:
Pelajar muslim akan bertawakal kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam menghadapi ujian-ujian kampus dan meminta pertolongan kepada Allah subhanahu wa ta’ala disertai menempuh sebab-sebab syar’i, sebagai bentuk pengamalan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
«الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلا تَعْجَزْ»
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah. Masing-masing ada kebaikannya tersendiri. Bersemangatlah dalam mengerjakan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan lemah.” [Shahih: Shahih Muslim (no. 2664)]
Di antara sebab-sebab itu adalah:
1:: Meminta kemudahan kepada Allah dengan berdoa kepada-Nya dengan bentuk doa-doa yang disyariatkan seperti mengucapkan:
((رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِيوَيَسِّرْ لِي أَمْرِي))
“Ya Rabb-ku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku.” [QS. Thaha [20]: 25-26]
2:: Mempersiapkan diri dengan tidur lebih awal, dan pergi ke tempat ujian sesuai waktunya.
3:: Membawa semua alat-alat yang diperlukan dan yang diperbolehkan seperti ballpoint, alat-alat teknik, kalkulator, dan jam. Sebab, bagusnya persiapan membantu menjawab pertanyaan.
4:: Membaca doa keluar rumah:
«بِسْمِ اللهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، وَلَا حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ»
“Bismillah, aku bertawakal kepada Allah. Tidak ada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah.” [Shahih: Sunan at-Tirmidzi (no. 3426). Dinilai shahih oleh al-Albani]
«اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلَمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ»
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari menyesatkan atau disesatkan, dari menggelincirkan atau digelincirkan, dari menzhalimi atau dizhalimi, dari menjahili atau dijahili.” [Shahih:Sunan Abu Dawud (no. 5094) dan ini lafazhnya, Sunan an-Nasa`i (no. 5486, 5539), Sunan Ibnu Majah (no. 3884) dari Ummu Salamah. Dinilai shahih oleh al-Albani]
Jangan lupa meminta keridhaan orang tua karena doa keduanya kepadamu akan dikabulkan. [lihatal-Adab al-Mufrad lil Bukhari (no. 32) dan dinilai hasan oleh al-Albani–penj]
5:: Membaca basmalah sebelum memulai, karena membaca basmalah disyariatkan dalam memulai setiap perkara mubah karena di dalamnya ada keberkahan dan pertolongan Allah. Inilah di antara sebab datangnya taufik.
6:: Bertakwalah kepada Allah berkenaan teman-temanmu. Jangan sampai kamu menakut-nakuti dan membuat mereka cemas dalam menghadapi ujian. Menakut-nakuti merupakan penyakit berbahaya. Sebaliknya, doktrinlah mereka untuk optimis dengan ungkapan-ungkapan yang baik dan yang dibenarkan syariat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallampernah menjadikan optimis seorang shahabat yang bernama Suhail (yang dimudahkan, nama lengkapnya Suhail bin Amr–penj) seraya bersabda:
«سَهُلَ لَكُمْ مِنْ أَمْرِكُمْ»
“Semoga urusanmu dimudahkan.”[Shahih al-Bukhari (no. 2732)]
Medengar ungkapan, “Semoga sukses! Semoga lulus!” akan menjadikannya optimis setiap kali akan mengerjakan tugasnya. Maka, Optimislah bahwa dirimu dan teman-temanmu akan mudah menghadapi ujian.
7:: Berdoa kepada Allah agar menjauhkanmu dari kegelisahan dan ketegangan. Apabila ada soal yang terasa pelik bagimu, maka berdoalah kepada Allah agar memudahkannya untukmu. Dahulu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله apabila sulit memahami permasalahan beliau berdoa:
يَا مُعَلِّمَ إِبْرَاهِيْمَ عَلِّمْنِي وَيَا مُفَهِّمَ سُلَيْمَانَ فَهِّمْنِي
“Wahai Yang mengajari Ibrahim, ajarilah saya. Wahai Yang memberi pemahaman kepada Sulaiman, berilah saya pemahaman.” [`Ilamul Muwaqqi’in (IV/257, II/410) oleh Ibnul Qayyim]
8:: Pilihlah posisi duduk yang nyaman saat ujian, tegakkanlah punggungmu dengan baik, dan duduklah di atas kursi senyaman mungkin.
9:: Telaahlah soal ujian terlebih dahulu. Gunakanlah sepuluh persen dari waktu ujian untuk membaca soal dengan teliti dan mendalam, dan merinci kata-kata yang penting. Alokasikan waktu sesuai jumlah soal.
10:: Rancanglah pemecahan masalah untuk soal yang mudah dahulu, baru yang sulit. Saat membaca soal, tulislah komentar dan ide agar membantumu menjawab soal nanti.
11:: Jawablah soal menurut kadar kebutuhannya.
12:: Mulailah dengan menyelesaikan soal mudah yang kamu bisa. Setelah itu, mulai menyelesaikan soal yang sukar. Tinggalkan soal yang kamu belum bisa menjawabnya atau kamu memandang soal tersebut butuh waktu lama untuk sampai pada hasil jawabannya, atau soal yang memang telah ditentukan skornya sedikit.
13:: Pelan-pelanlah dalam menjawab soal. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«التَّأَنِّى مِنَ اللَّهِ وَالْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ»
“Pelan-pelan dari Allah dan tergesa-gesa dari setan.” [Hasan:Musnad Abu Ya’la (no. 4256),Sunan al-Kurba lil Baihaqi (no. 20767) dari Anas bin Malik. Lihat Shahihul Jami’ (no. 3011)]
14:: Pikirkanlah baik-baik jawaban untuk soal-soal pilihan ganda. Tempuhlah cara ini: Jika kamu merasa yakin jawaban itu benar, maka jangan pedulikan was-was. Jika kamu tidak yakin, maka mulailah membuang kemungkinan-kemungkinan jawaban yang salah, kemudian tentukan jawaban yang benar dengan menghilangkan keraguan. Jika kamu merasa yakin dengan suatu jawaban, maka jangan pernah merubahnya hingga benar-benar kamu yakin jawaban itu salah –kecuali jika jawaban salah mengurangi poin–. Metode ini menunjukkan bahwa jawaban benar pada umumnya kembali kepada diri masing-masing.
15:: Dalam mengerjakan ujian tulis (bukan pilihan ganda), berkonsentrasilah sebelum memulai menjawab. Tulislah kerangka soal dengan beberapa kata yang akan membantu pola pikir kamu dalam memecahkan soal tersebut.
16:: Tulislah poin penting jawaban kamu di awalnya, sebab hal inilah yang dicari korektor. Terkadang korektor tidak menemukan apa yang dia cari karena ia tersusup di ungkapan-ungkapan yang panjang lebar, sementara korektor inginnya cepat-cepat.
17:: Sisihkan sepuluh persen dari waktu ujian untuk mengecek jawabanmu. Jangan tergesa-gesa dalam mengeceknya, terkhusus lagi soal-soal hitungan dan penulisan angka. Tahan dirimu dari ketergesaan menyerahkan lembar ujian, dan jangan menggelisahkanmu sebagian peserta yang keluar lebih dini yang terkadang mereka pasrah karena tidak bisa menjawab soal.
18:: Jika telah usai ujian, kemudian kamu merasa telah keliru pada sebagian jawaban, maka ambillah buku untuk mengeceknya karena bisa menambah ilmu dan untuk menghadapi ujian lain kali, serta sebagai pelajaran agar kamu tidak lagi tergesa-gesa dalam menjawab soal.
Pasrahlah pada takdir Allah dan jangan menjadi korban frustasi dan pesimis. Ingatlah hadits Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam:
«وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا، وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ»
“Dan jika sesuatu menimpamu, maka jangan katakan, ‘Seandainya saya melakukan ini dan ini, tentu akan begini.’ Namun, katakan, ‘Takdir Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi,’ karena ‘seandainya’ bisa membuka tipu daya setan.”[Shahih Muslim (no. 2664)]
19:: Ketahuilah! Haram bermain curang, baik pada materi bahasa asing dan yang lainnya. Sungguh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
«مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنَّا»
“Barangsiapa yang curang, maka dia bukan termasuk golongan kami.” [Shahih: Sunan at-Tirmidzi(no. 1315). Dinilai hasan shahih oleh at-Tirmidzi dan dinilai shahih oleh al-Albani]
Bermain curang merupakan bentuk kezhaliman dan jalan haram untuk mendapatkan apa yang bukan menjadi hak kamu berupa nilai tinggi, dilihat manusia, dan selainnya. Sebab, bersepakat dalam kecurangan merupakan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan [Lihat QS. Al-Ma’idah [5]: 2–penj]
Tahanlah dirimu dari perkara haram, maka Allah akan mencukupi kamu dengan sebagian karunia-Nya. Tolaklah setiap wasilah dan sontekan yang datang kepadamu dari temanmu. Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik dari itu.
Hendaklah kamu mengingkari kemungkaran dan menentangnya. Bila perlu, laporkan apa yang kamu lihat sewaktu ujian baik sesudah dan setelahnya, dan ini bukanlah namimah yang terlarang, bahkan termasuk mengingkari kemungkaran yang wajib.
Nasehatilah orang-orang yang melakukan jual-beli jawaban atau yang mempublikasikannya, atau yang menyebarkannya lewat internet dan semacamnya, serta orang-orang yang menyiapkan kertas sontekan. Katakan kepada mereka agar bertakwa kepada Allah dan kabarkan kepada mereka akibat buruk perbuatan mereka itu.
Waktu yang mereka habiskan untuk menyiapkan kecurangan yang haram ini, seandainya mereka gunakan untuk mengulang pelajaran dan berlatih mengerjakan soal-soal tempo dulu, serta tolong-menolong dalam berbagi pemahaman sebelum ujian, tentu hal ini lebih baik bagi mereka dan lebih kokoh daripada bersepakat dalam hal yang haram.
20:: Ingat-ingatlah apa yang telah kamu siapkan untuk menghadapi akhirat dan pertanyaan ujian di alam kubur serta jalan-jalan keselamatan di Yaumul Ma’ad
.
((فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ))
“Maka, barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan surga, maka dialah orang yang beruntung.”[QS. Ali Imran [3]: 185]
Kita memohon kepada Allahsubhanahu wa ta’ala untuk menjadikan kita termasuk orang-orang yang sukses dan beruntung di dunia, sekaligus sukses dan beruntung di akhirat. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan.
~ Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid
Note: Perlu diketahui bahwa Syaikh al-Muanjjid adalah murid Syaikh Bin Baz -mujaddin dan ulama abad ini- dan salah satu murid beliau yang mendapat rekomendasi untuk mengajar. Beliau lulusan sarjana perminyakan. Maka kalkulator, komputer, alat ukur, dan perhitungan bukan hal yang asing bagi beliau. Maka, di kutaib ini terkesan nasehat beliau ditujukan kepada mahasiswa teknik. Namun, bisa juga dimanfaatkan oleh selainnya.
Kemudian, yang saya lakukan di kutaib ini selain menterjemahkan adalah mentakhrij ayat, hadits, dan ucapannya Syaikhul Islam sebatas yang sama bisa karena dalam naskah aslinya tidak dicantumkan.
Saya mengalami kesulitan dalam menerjemahkan poin ke-14. Saya tidak bisa kecuali dengan terjemahan bebas. Maka, harap dimaklumi.
Saya berusaha maksimal dalam menjaga amanah ide penulis semampu saya. Namun, keluputan adalah watak manusia. Maka, saya memohon ampun kepada Allah jika menyalahi amanah penulis dan memohonkan ampun untuk penulis kutaib ini dan seluruh mahasiswa yang senang dengan nasehat.
Artikel RohisKarimun08.blogspot.com | Facebook/Twitter/Instagram: @RohisKarimun | Line@: @fuz2598t
عِشْرُوْنَ نَصِيْحَةً لِلطُّلاَّبِ فِي الْاِخْتِبَارَاتِ
Pengarang:
Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid
Penerjemah:
Abu Zur’ah ath-Thaybi
Sumber:
Al-Maktabah asy-Syamilah versi 10.000 Kitab
Segala puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam atas Rasul-Nya, keluarganya, dan para shahabatnya. Wa ba’du:
Pelajar muslim akan bertawakal kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam menghadapi ujian-ujian kampus dan meminta pertolongan kepada Allah subhanahu wa ta’ala disertai menempuh sebab-sebab syar’i, sebagai bentuk pengamalan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
«الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلا تَعْجَزْ»
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah. Masing-masing ada kebaikannya tersendiri. Bersemangatlah dalam mengerjakan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan lemah.” [Shahih: Shahih Muslim (no. 2664)]
Di antara sebab-sebab itu adalah:
1:: Meminta kemudahan kepada Allah dengan berdoa kepada-Nya dengan bentuk doa-doa yang disyariatkan seperti mengucapkan:
((رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِيوَيَسِّرْ لِي أَمْرِي))
“Ya Rabb-ku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku.” [QS. Thaha [20]: 25-26]
2:: Mempersiapkan diri dengan tidur lebih awal, dan pergi ke tempat ujian sesuai waktunya.
3:: Membawa semua alat-alat yang diperlukan dan yang diperbolehkan seperti ballpoint, alat-alat teknik, kalkulator, dan jam. Sebab, bagusnya persiapan membantu menjawab pertanyaan.
4:: Membaca doa keluar rumah:
«بِسْمِ اللهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، وَلَا حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ»
“Bismillah, aku bertawakal kepada Allah. Tidak ada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah.” [Shahih: Sunan at-Tirmidzi (no. 3426). Dinilai shahih oleh al-Albani]
«اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلَمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ»
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari menyesatkan atau disesatkan, dari menggelincirkan atau digelincirkan, dari menzhalimi atau dizhalimi, dari menjahili atau dijahili.” [Shahih:Sunan Abu Dawud (no. 5094) dan ini lafazhnya, Sunan an-Nasa`i (no. 5486, 5539), Sunan Ibnu Majah (no. 3884) dari Ummu Salamah. Dinilai shahih oleh al-Albani]
Jangan lupa meminta keridhaan orang tua karena doa keduanya kepadamu akan dikabulkan. [lihatal-Adab al-Mufrad lil Bukhari (no. 32) dan dinilai hasan oleh al-Albani–penj]
5:: Membaca basmalah sebelum memulai, karena membaca basmalah disyariatkan dalam memulai setiap perkara mubah karena di dalamnya ada keberkahan dan pertolongan Allah. Inilah di antara sebab datangnya taufik.
6:: Bertakwalah kepada Allah berkenaan teman-temanmu. Jangan sampai kamu menakut-nakuti dan membuat mereka cemas dalam menghadapi ujian. Menakut-nakuti merupakan penyakit berbahaya. Sebaliknya, doktrinlah mereka untuk optimis dengan ungkapan-ungkapan yang baik dan yang dibenarkan syariat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallampernah menjadikan optimis seorang shahabat yang bernama Suhail (yang dimudahkan, nama lengkapnya Suhail bin Amr–penj) seraya bersabda:
«سَهُلَ لَكُمْ مِنْ أَمْرِكُمْ»
“Semoga urusanmu dimudahkan.”[Shahih al-Bukhari (no. 2732)]
Medengar ungkapan, “Semoga sukses! Semoga lulus!” akan menjadikannya optimis setiap kali akan mengerjakan tugasnya. Maka, Optimislah bahwa dirimu dan teman-temanmu akan mudah menghadapi ujian.
7:: Berdoa kepada Allah agar menjauhkanmu dari kegelisahan dan ketegangan. Apabila ada soal yang terasa pelik bagimu, maka berdoalah kepada Allah agar memudahkannya untukmu. Dahulu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله apabila sulit memahami permasalahan beliau berdoa:
يَا مُعَلِّمَ إِبْرَاهِيْمَ عَلِّمْنِي وَيَا مُفَهِّمَ سُلَيْمَانَ فَهِّمْنِي
“Wahai Yang mengajari Ibrahim, ajarilah saya. Wahai Yang memberi pemahaman kepada Sulaiman, berilah saya pemahaman.” [`Ilamul Muwaqqi’in (IV/257, II/410) oleh Ibnul Qayyim]
8:: Pilihlah posisi duduk yang nyaman saat ujian, tegakkanlah punggungmu dengan baik, dan duduklah di atas kursi senyaman mungkin.
9:: Telaahlah soal ujian terlebih dahulu. Gunakanlah sepuluh persen dari waktu ujian untuk membaca soal dengan teliti dan mendalam, dan merinci kata-kata yang penting. Alokasikan waktu sesuai jumlah soal.
10:: Rancanglah pemecahan masalah untuk soal yang mudah dahulu, baru yang sulit. Saat membaca soal, tulislah komentar dan ide agar membantumu menjawab soal nanti.
11:: Jawablah soal menurut kadar kebutuhannya.
12:: Mulailah dengan menyelesaikan soal mudah yang kamu bisa. Setelah itu, mulai menyelesaikan soal yang sukar. Tinggalkan soal yang kamu belum bisa menjawabnya atau kamu memandang soal tersebut butuh waktu lama untuk sampai pada hasil jawabannya, atau soal yang memang telah ditentukan skornya sedikit.
13:: Pelan-pelanlah dalam menjawab soal. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«التَّأَنِّى مِنَ اللَّهِ وَالْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ»
“Pelan-pelan dari Allah dan tergesa-gesa dari setan.” [Hasan:Musnad Abu Ya’la (no. 4256),Sunan al-Kurba lil Baihaqi (no. 20767) dari Anas bin Malik. Lihat Shahihul Jami’ (no. 3011)]
14:: Pikirkanlah baik-baik jawaban untuk soal-soal pilihan ganda. Tempuhlah cara ini: Jika kamu merasa yakin jawaban itu benar, maka jangan pedulikan was-was. Jika kamu tidak yakin, maka mulailah membuang kemungkinan-kemungkinan jawaban yang salah, kemudian tentukan jawaban yang benar dengan menghilangkan keraguan. Jika kamu merasa yakin dengan suatu jawaban, maka jangan pernah merubahnya hingga benar-benar kamu yakin jawaban itu salah –kecuali jika jawaban salah mengurangi poin–. Metode ini menunjukkan bahwa jawaban benar pada umumnya kembali kepada diri masing-masing.
15:: Dalam mengerjakan ujian tulis (bukan pilihan ganda), berkonsentrasilah sebelum memulai menjawab. Tulislah kerangka soal dengan beberapa kata yang akan membantu pola pikir kamu dalam memecahkan soal tersebut.
16:: Tulislah poin penting jawaban kamu di awalnya, sebab hal inilah yang dicari korektor. Terkadang korektor tidak menemukan apa yang dia cari karena ia tersusup di ungkapan-ungkapan yang panjang lebar, sementara korektor inginnya cepat-cepat.
17:: Sisihkan sepuluh persen dari waktu ujian untuk mengecek jawabanmu. Jangan tergesa-gesa dalam mengeceknya, terkhusus lagi soal-soal hitungan dan penulisan angka. Tahan dirimu dari ketergesaan menyerahkan lembar ujian, dan jangan menggelisahkanmu sebagian peserta yang keluar lebih dini yang terkadang mereka pasrah karena tidak bisa menjawab soal.
18:: Jika telah usai ujian, kemudian kamu merasa telah keliru pada sebagian jawaban, maka ambillah buku untuk mengeceknya karena bisa menambah ilmu dan untuk menghadapi ujian lain kali, serta sebagai pelajaran agar kamu tidak lagi tergesa-gesa dalam menjawab soal.
Pasrahlah pada takdir Allah dan jangan menjadi korban frustasi dan pesimis. Ingatlah hadits Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam:
«وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا، وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ»
“Dan jika sesuatu menimpamu, maka jangan katakan, ‘Seandainya saya melakukan ini dan ini, tentu akan begini.’ Namun, katakan, ‘Takdir Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi,’ karena ‘seandainya’ bisa membuka tipu daya setan.”[Shahih Muslim (no. 2664)]
19:: Ketahuilah! Haram bermain curang, baik pada materi bahasa asing dan yang lainnya. Sungguh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
«مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنَّا»
“Barangsiapa yang curang, maka dia bukan termasuk golongan kami.” [Shahih: Sunan at-Tirmidzi(no. 1315). Dinilai hasan shahih oleh at-Tirmidzi dan dinilai shahih oleh al-Albani]
Bermain curang merupakan bentuk kezhaliman dan jalan haram untuk mendapatkan apa yang bukan menjadi hak kamu berupa nilai tinggi, dilihat manusia, dan selainnya. Sebab, bersepakat dalam kecurangan merupakan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan [Lihat QS. Al-Ma’idah [5]: 2–penj]
Tahanlah dirimu dari perkara haram, maka Allah akan mencukupi kamu dengan sebagian karunia-Nya. Tolaklah setiap wasilah dan sontekan yang datang kepadamu dari temanmu. Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik dari itu.
Hendaklah kamu mengingkari kemungkaran dan menentangnya. Bila perlu, laporkan apa yang kamu lihat sewaktu ujian baik sesudah dan setelahnya, dan ini bukanlah namimah yang terlarang, bahkan termasuk mengingkari kemungkaran yang wajib.
Nasehatilah orang-orang yang melakukan jual-beli jawaban atau yang mempublikasikannya, atau yang menyebarkannya lewat internet dan semacamnya, serta orang-orang yang menyiapkan kertas sontekan. Katakan kepada mereka agar bertakwa kepada Allah dan kabarkan kepada mereka akibat buruk perbuatan mereka itu.
Waktu yang mereka habiskan untuk menyiapkan kecurangan yang haram ini, seandainya mereka gunakan untuk mengulang pelajaran dan berlatih mengerjakan soal-soal tempo dulu, serta tolong-menolong dalam berbagi pemahaman sebelum ujian, tentu hal ini lebih baik bagi mereka dan lebih kokoh daripada bersepakat dalam hal yang haram.
20:: Ingat-ingatlah apa yang telah kamu siapkan untuk menghadapi akhirat dan pertanyaan ujian di alam kubur serta jalan-jalan keselamatan di Yaumul Ma’ad
.
((فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ))
“Maka, barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan surga, maka dialah orang yang beruntung.”[QS. Ali Imran [3]: 185]
Kita memohon kepada Allahsubhanahu wa ta’ala untuk menjadikan kita termasuk orang-orang yang sukses dan beruntung di dunia, sekaligus sukses dan beruntung di akhirat. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan.
~ Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid
Note: Perlu diketahui bahwa Syaikh al-Muanjjid adalah murid Syaikh Bin Baz -mujaddin dan ulama abad ini- dan salah satu murid beliau yang mendapat rekomendasi untuk mengajar. Beliau lulusan sarjana perminyakan. Maka kalkulator, komputer, alat ukur, dan perhitungan bukan hal yang asing bagi beliau. Maka, di kutaib ini terkesan nasehat beliau ditujukan kepada mahasiswa teknik. Namun, bisa juga dimanfaatkan oleh selainnya.
Kemudian, yang saya lakukan di kutaib ini selain menterjemahkan adalah mentakhrij ayat, hadits, dan ucapannya Syaikhul Islam sebatas yang sama bisa karena dalam naskah aslinya tidak dicantumkan.
Saya mengalami kesulitan dalam menerjemahkan poin ke-14. Saya tidak bisa kecuali dengan terjemahan bebas. Maka, harap dimaklumi.
Saya berusaha maksimal dalam menjaga amanah ide penulis semampu saya. Namun, keluputan adalah watak manusia. Maka, saya memohon ampun kepada Allah jika menyalahi amanah penulis dan memohonkan ampun untuk penulis kutaib ini dan seluruh mahasiswa yang senang dengan nasehat.
Artikel RohisKarimun08.blogspot.com | Facebook/Twitter/Instagram: @RohisKarimun | Line@: @fuz2598t
Bismillah, wash-shalatu was-salamu 'ala Rosulillah, amma ba'du.
Ujian Nasional! Ada banyak pemuda-pemuda yang jika UN sudah mendekat. Mereka pun bertaubat. Mereka berubah 360 derajat. Mereka setiba saja menjadi sholeh/sholehah. Ada yang sibuk tahajjud, bernadzar, dsb. Bahkan ada yang berlebihan dan telah merusak aqidah mereka sendiri seperti Pergi ke dukun-dukun, Melakukan suatu ritual pada pensil yang akan dipakai saat UN berlangsung, dll. Na'udzubillah min dzalik. Semoga Hidayah-Nya diberikan dan diteguhkan pada mereka dan begitupun kita semua sampai maut menjemput. Aamiin.
Yah.. Detik-detik yang begitu akan menegangkan. Yang akan menentukan nasib dari semua harapan kedua orangtua maupun pribadi masing-masing. Kegagalan dan Keberhasilan dari seseorang akan terbukti setelah dia menjalani sebuah ujian. Sebagai seorang muslim, mu'min. Alangkah eloknya jika kita melakukan segala hal sesuai syari'at islam. Seperti yang telah kita ketahui, syari'at islam itu adalah syari'at yang paripurna, dimana mencakup seluruh permasalahan ummat. Yah, kita adalah muslim. Dan seorang muslim sudah seharusnya beradab dan berakhlak! Beradab dalam segala hal! Para 'ulama begitu mendahulukan adab sebelum 'ilmu. Kenapa sampai mereka mendahulukan adab? Sebagaimana Yusuf bin Al-Husain berkata, "Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami 'ilmu." Adapun seperti yang telah dikutip oleh Ibnul Qoyyim Rohimahullah dalam Hidayatul-Hiyari hal.99 "Suatu ketika ada orang kafir yang berkata kepada Salman dengan nada yang mengejek: "Hai Salman, benarkah Nabimu mengajarimu semua hal sampai dalam hal masalah buang air?" Salman lantas menjawab dengan nada yang penuh bangga: "Iya, betul. Beliau mengajari kami semua hal sampai dalam masalah buang air." Maka dari itu, baiklah mari kita simak baik-baik beberapa adab yang perlu diketahui dan di'amalkan untuk menghadapi UN, diantaranya,
1. Berbekal Takwa dan Berusaha dengan tekad yang kuat dalam belajar dengan kesabaran yang tidak berbatas dibarengi dengan TAWAKKAL!
Inilah poin utama yang harus dilakukan untuk mencapai kesuksesan! Jika kita melakukannya maka In Syaa Allah kita akan meraih hasil sesuai harapan. Akan tetapi, kesuksesan tidaklah serta merta turun dari langit. Perubahan hanya dapat terjadi jika seseorang tersebut berusaha untuk berubah terlebih dahulu. Ingatlah, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman
ان الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بانفسهم
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (Q.S Ar-Ra'd[13] : 11)
Hijrahlah saudarku! berbekallah dengan takwa dan istiqomah-lah secara kaffah. Kupu-kupu saja berhijrah dari kepompong menjadi makhluk yang indah. Maa syaa Allah. Tahukah engkau akan keutamaannya?
ومن يتق الله يجعل له مخرجا
Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. (QS. Ath-Tholaq[65]: 2)
Sebenarnya takwa (Melaksanakan Segala Perintah-Nya dan Menjauhi Segala Larangan-Nya) bukan hanya termasuk Adab Menghadapi UN. TAKWA ITU PENTING BAIK DI UN MAUPUN DILUAR UN, SAUDARAKU!
MUHASABAHLAH! PERBAIKILAH DIRI KITA! ISTIQOMAH LAH DALAM KETAKWAAN. Cobalah! Kejarlah Janji-Nya! Jangan pernah berputus asa dari rahmat-Nya. Jangan pernah ada keraguan sedikitpun kepada-Nya! Berusaha keraslah dalam belajar! Jangan sistem kebut semalam. Pastilah hasil maksimal takkan didapatkan. Alangkah baiknya berusaha keraslah belajar jauh-jauh hari. Niscaya kita akan meraih hasil yang sesuai harapan In Syaa Allah. Namun, Jangan terlalu berbangga diri dengan usahamu yang hebat. Sehingga tidak membutuhkan pertolongan-Nya? Na'udzubillah min dzalik. Jangan cuma bersandar terhadap usaha kita sendiri, karena hakikatnya segala sesuatu itu ada di bawah kehendak Yang Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu! Tawakkal-lah saudaraku! Bukankah sudah menjadi janji-Nya, bahwasanya jika kita bertawakkal kepada-Nya maka kita akan diberi kecukupan untuk keperluan kita masing-masing? Karena jika sebaliknya, kemungkinan kita akan diuji dengan kegagalan. Na'udzubillah min dzalik. Sebagaimana firman-Nya
و من يتوكل على الله فهو حسبه
Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (Q.S. Ath-Tholaq[65]: 3)
Apa itu Tawakkal? Ibnu Rojab Al Hanbali mengatakan, “Tawakkal adalah bersandarnya hati dengan sebenarnya kepada Allah Ta’ala dalam memperoleh kemashlahatan dan menolak bahaya, baik urusan dunia maupun akhirat secara keseluruhan.” (baca: pengertian tawakkal diambil dari https://muslim.or.id/30-tawakkal.html)
Sudahkah sampai kepadamu kisah tentang keinginan seorang nabi yang tidak dilandaskan dengan tawakkal 'alallah? Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Sulaiman bin Daud 'alaihis-salam pernah berkata, 'Sungguh, saya akan menggilir seratus istri saya pada malam ini. Semuanya akan melahirkan anak yang ahli berkuda yang akan berjuang di jalan Allah.' Lalu temannya berkata kepadanya 'Katakanlah, In Syaa Allah,' tetapi Nabi Sulaiman tidak mengatakan 'In Syaa Allah'. Ternyata dari semua istrinya tersebut yang hamil hanya seorang istrinya saja, itupun hanya melahirkan separuh anak (anak cacat). Demi Dzat Yang Menguasai Jiwaku, seandainya Nabi Sulaiman mengucapkan 'In Syaa Allah, pastilah mereka semua akan berjuang di jalan Allah sebagai pasukan berkuda. (HR Bukhari & Muslim)
Siapakah dia jika dibandingkan dengan kita? Beliau adalah seorang Nabi dan kita hanyalah manusia biasa. Namun hanya karena disebabkan oleh tidak berlandaskannya Tawakkal 'alallah maka kegagalan pun menimpa bahkan pada seorang nabi. Lalu bagaimana dengan kita yang hanya seorang manusia biasa? Tawakkal-lah!
2. Perbanyak Do'a Dan Juga Istigfar!
Saudaraku, jika saja kita bertamu ke rumah seseorang lalu kita mengetuk pintunya berkali-kali. Semakin sering kita mengetuknya maka akan semakin besar pula peluang kita agar dibukakan pintu tersebut. Begitupun dalam berdo'a.
Apalagi di waktu-waktu tertentu yang mustajab dikabulkannya do'a. Seperti do'a di akhir sepertiga malam, saat hujan, di hari jum'at, antara adzan dan iqomah, dll. Adapun istigfar yang waktu mustajabnya itu di sepertiga malam akhir atau sering disebut pada saat sahur. Kenapa mesti do'a? Karena apalah daya diri kita ini? Bukankah do'a adalah 'ibadah dan jika seseorang tidak berdo'a maka dia termasuk orang-orang yang sombong dan dibalas dengan neraka Jahannam? sebagaimana yang disebutkan dalam Q.S Ghafir[24]: 60
وقال ربكم ادعوني استجب لك. ان الذين يستكبرون عن عبادتي سيد خلون جهنم داخرين
Dan Tuhanmu berfirman, "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."
Hentikanlah saudaraku! Berhentilah bersikap sombong, apa balasannya? Neraka? Waduh! Na'udzubillah min dzalik. Sungguh, kita semua membutuhkan pertolongan-Nya dan Hanya Dialah Dzat Yang Maha Berkuasa Atas Segala Sesuatu. Berdo'alah, bisa do'a didalam (QS. Thaha[20]: 25-26)
Lalu ada apa dengan istigfar? Keutamaan istigfar sungguh begitu menakjubkan sebagaimana suatu hadits berbunyi "Barangsiapa memperbanyak istigfar; niscaya Allah akan memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rezki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Ahmad dari dari Ibnu Abbas rodhiyallahu 'anhu dan sanadnya dinilai shahih oleh al-Hakim dan Ahmad Syakir)
"Ada masalah yang buntu bagiku, kemudian aku beristigfar kira-kira seratus kali. Kemudian Allah membukakan jalan keluarnya." ~ Ibnu Taimiyah
Dan juga ketahuilah, salah satu hal yang termasuk balasan, 'adzab, atau bahkan dampak buruk dari dosa dan segala ma'siat yang kita lakukan yakni sumber utama dari kegagalan.
وما كان الله معذ بهم وهم يستغفرون
Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan. (QS. Al-Anfal[8]: 33)
وجزاء سيئة سيئة مثلها
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal. (QS. Asy-Syuro[42]: 40)
'Amalkanlah saudaraku! Agar kita terhindar darinya!! Istigfarlah! Teruslah istiqomah! Jangan putus asa beristigfar! Semoga Allah memberi ampunan serta memberikan kita apa yang kita harapkan. Aamiin
3. Jauhi Ritual-Ritual Sesat, Hal-Hal Yang Menyimpang Dari Syari'at Tanpa Sesuai Sunnah (Bid'ah), dan Andalkanlah Kejujuran Serta Hindari Kecurangan (Tipuan)
Saudaraku, muhasabahlah! Koreksilah diri kita setiap waktu. Disaat kita sebelum melakukan, sedang melakukan, dan sesudah melakukan suatu 'amalan. Mungkin ada diantara kita apalagi yang akan menghadapi UN pergi ke dukun, menaruh kertas bertuliskan dzikir dalam air lalu diminum begitu saja, dan melakukan ritual-ritual yang sesat lainnya.
Perlu kita semua pahami dan sadari bahwasanya apapun pelanggaran yang kita lakukan dalam ujian, baik itu mencontek, data yang dipalsukan, plagiat, dsb. Semuanya termasuk penipuan, dosa besar, dan hukumnya haram!!!
Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu 'anhu, Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
من غشنا فليس منا
Barangsiapa yang menipu kami maka dia bukan termasuk golongan kami (HR. Muslim [No 101])
Bukan termasuk golongan kami? Bijaklah saudaraku! Cermati baik-baik apa maksudnya. INGAT! JANGAN SEKALI-KALI MENGANGGAP REMEH SUATU PERBUATAN DOSA! APAKAH KITA DIBIARKAN SAJA TANPA MENDAPATKAN BALASAN ATAU 'ADZAB ATAS SUATU PERBUATAN DOSA MA'SIAT YANG KITA LAKUKAN?
Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka dipuji atas perbuatan yang tidak mereka lakukan, jangan sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari 'azab. Mereka akan mendapat 'azab yang pedih. (QS. Ali-Imron[3]: 188)
Selamat berjuang saudaraku! Silahkan di'amalkan! Barokallahu fiikum wa fiina. Selamat menempuh UN, semoga diberkahi oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan kesuksesan menyertai kita semua. Aamiin.
Semoga bermanfaat :) Telah disusun pada 11 Rajab 1438 H, Sabtu, 8 April 2016.
#KeepIstiqomah Saudaraku! :)
Artikel RohisKarimun08.blogspot.com | Facebook/Twitter/Instagram: @RohisKarimun | Line@: @fuz2598t
Ujian Nasional! Ada banyak pemuda-pemuda yang jika UN sudah mendekat. Mereka pun bertaubat. Mereka berubah 360 derajat. Mereka setiba saja menjadi sholeh/sholehah. Ada yang sibuk tahajjud, bernadzar, dsb. Bahkan ada yang berlebihan dan telah merusak aqidah mereka sendiri seperti Pergi ke dukun-dukun, Melakukan suatu ritual pada pensil yang akan dipakai saat UN berlangsung, dll. Na'udzubillah min dzalik. Semoga Hidayah-Nya diberikan dan diteguhkan pada mereka dan begitupun kita semua sampai maut menjemput. Aamiin.
Yah.. Detik-detik yang begitu akan menegangkan. Yang akan menentukan nasib dari semua harapan kedua orangtua maupun pribadi masing-masing. Kegagalan dan Keberhasilan dari seseorang akan terbukti setelah dia menjalani sebuah ujian. Sebagai seorang muslim, mu'min. Alangkah eloknya jika kita melakukan segala hal sesuai syari'at islam. Seperti yang telah kita ketahui, syari'at islam itu adalah syari'at yang paripurna, dimana mencakup seluruh permasalahan ummat. Yah, kita adalah muslim. Dan seorang muslim sudah seharusnya beradab dan berakhlak! Beradab dalam segala hal! Para 'ulama begitu mendahulukan adab sebelum 'ilmu. Kenapa sampai mereka mendahulukan adab? Sebagaimana Yusuf bin Al-Husain berkata, "Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami 'ilmu." Adapun seperti yang telah dikutip oleh Ibnul Qoyyim Rohimahullah dalam Hidayatul-Hiyari hal.99 "Suatu ketika ada orang kafir yang berkata kepada Salman dengan nada yang mengejek: "Hai Salman, benarkah Nabimu mengajarimu semua hal sampai dalam hal masalah buang air?" Salman lantas menjawab dengan nada yang penuh bangga: "Iya, betul. Beliau mengajari kami semua hal sampai dalam masalah buang air." Maka dari itu, baiklah mari kita simak baik-baik beberapa adab yang perlu diketahui dan di'amalkan untuk menghadapi UN, diantaranya,
1. Berbekal Takwa dan Berusaha dengan tekad yang kuat dalam belajar dengan kesabaran yang tidak berbatas dibarengi dengan TAWAKKAL!
Inilah poin utama yang harus dilakukan untuk mencapai kesuksesan! Jika kita melakukannya maka In Syaa Allah kita akan meraih hasil sesuai harapan. Akan tetapi, kesuksesan tidaklah serta merta turun dari langit. Perubahan hanya dapat terjadi jika seseorang tersebut berusaha untuk berubah terlebih dahulu. Ingatlah, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman
ان الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بانفسهم
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (Q.S Ar-Ra'd[13] : 11)
Hijrahlah saudarku! berbekallah dengan takwa dan istiqomah-lah secara kaffah. Kupu-kupu saja berhijrah dari kepompong menjadi makhluk yang indah. Maa syaa Allah. Tahukah engkau akan keutamaannya?
ومن يتق الله يجعل له مخرجا
Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. (QS. Ath-Tholaq[65]: 2)
Sebenarnya takwa (Melaksanakan Segala Perintah-Nya dan Menjauhi Segala Larangan-Nya) bukan hanya termasuk Adab Menghadapi UN. TAKWA ITU PENTING BAIK DI UN MAUPUN DILUAR UN, SAUDARAKU!
MUHASABAHLAH! PERBAIKILAH DIRI KITA! ISTIQOMAH LAH DALAM KETAKWAAN. Cobalah! Kejarlah Janji-Nya! Jangan pernah berputus asa dari rahmat-Nya. Jangan pernah ada keraguan sedikitpun kepada-Nya! Berusaha keraslah dalam belajar! Jangan sistem kebut semalam. Pastilah hasil maksimal takkan didapatkan. Alangkah baiknya berusaha keraslah belajar jauh-jauh hari. Niscaya kita akan meraih hasil yang sesuai harapan In Syaa Allah. Namun, Jangan terlalu berbangga diri dengan usahamu yang hebat. Sehingga tidak membutuhkan pertolongan-Nya? Na'udzubillah min dzalik. Jangan cuma bersandar terhadap usaha kita sendiri, karena hakikatnya segala sesuatu itu ada di bawah kehendak Yang Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu! Tawakkal-lah saudaraku! Bukankah sudah menjadi janji-Nya, bahwasanya jika kita bertawakkal kepada-Nya maka kita akan diberi kecukupan untuk keperluan kita masing-masing? Karena jika sebaliknya, kemungkinan kita akan diuji dengan kegagalan. Na'udzubillah min dzalik. Sebagaimana firman-Nya
و من يتوكل على الله فهو حسبه
Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (Q.S. Ath-Tholaq[65]: 3)
Apa itu Tawakkal? Ibnu Rojab Al Hanbali mengatakan, “Tawakkal adalah bersandarnya hati dengan sebenarnya kepada Allah Ta’ala dalam memperoleh kemashlahatan dan menolak bahaya, baik urusan dunia maupun akhirat secara keseluruhan.” (baca: pengertian tawakkal diambil dari https://muslim.or.id/30-tawakkal.html)
Sudahkah sampai kepadamu kisah tentang keinginan seorang nabi yang tidak dilandaskan dengan tawakkal 'alallah? Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Sulaiman bin Daud 'alaihis-salam pernah berkata, 'Sungguh, saya akan menggilir seratus istri saya pada malam ini. Semuanya akan melahirkan anak yang ahli berkuda yang akan berjuang di jalan Allah.' Lalu temannya berkata kepadanya 'Katakanlah, In Syaa Allah,' tetapi Nabi Sulaiman tidak mengatakan 'In Syaa Allah'. Ternyata dari semua istrinya tersebut yang hamil hanya seorang istrinya saja, itupun hanya melahirkan separuh anak (anak cacat). Demi Dzat Yang Menguasai Jiwaku, seandainya Nabi Sulaiman mengucapkan 'In Syaa Allah, pastilah mereka semua akan berjuang di jalan Allah sebagai pasukan berkuda. (HR Bukhari & Muslim)
Siapakah dia jika dibandingkan dengan kita? Beliau adalah seorang Nabi dan kita hanyalah manusia biasa. Namun hanya karena disebabkan oleh tidak berlandaskannya Tawakkal 'alallah maka kegagalan pun menimpa bahkan pada seorang nabi. Lalu bagaimana dengan kita yang hanya seorang manusia biasa? Tawakkal-lah!
2. Perbanyak Do'a Dan Juga Istigfar!
Saudaraku, jika saja kita bertamu ke rumah seseorang lalu kita mengetuk pintunya berkali-kali. Semakin sering kita mengetuknya maka akan semakin besar pula peluang kita agar dibukakan pintu tersebut. Begitupun dalam berdo'a.
Apalagi di waktu-waktu tertentu yang mustajab dikabulkannya do'a. Seperti do'a di akhir sepertiga malam, saat hujan, di hari jum'at, antara adzan dan iqomah, dll. Adapun istigfar yang waktu mustajabnya itu di sepertiga malam akhir atau sering disebut pada saat sahur. Kenapa mesti do'a? Karena apalah daya diri kita ini? Bukankah do'a adalah 'ibadah dan jika seseorang tidak berdo'a maka dia termasuk orang-orang yang sombong dan dibalas dengan neraka Jahannam? sebagaimana yang disebutkan dalam Q.S Ghafir[24]: 60
وقال ربكم ادعوني استجب لك. ان الذين يستكبرون عن عبادتي سيد خلون جهنم داخرين
Dan Tuhanmu berfirman, "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."
Hentikanlah saudaraku! Berhentilah bersikap sombong, apa balasannya? Neraka? Waduh! Na'udzubillah min dzalik. Sungguh, kita semua membutuhkan pertolongan-Nya dan Hanya Dialah Dzat Yang Maha Berkuasa Atas Segala Sesuatu. Berdo'alah, bisa do'a didalam (QS. Thaha[20]: 25-26)
Lalu ada apa dengan istigfar? Keutamaan istigfar sungguh begitu menakjubkan sebagaimana suatu hadits berbunyi "Barangsiapa memperbanyak istigfar; niscaya Allah akan memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rezki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Ahmad dari dari Ibnu Abbas rodhiyallahu 'anhu dan sanadnya dinilai shahih oleh al-Hakim dan Ahmad Syakir)
"Ada masalah yang buntu bagiku, kemudian aku beristigfar kira-kira seratus kali. Kemudian Allah membukakan jalan keluarnya." ~ Ibnu Taimiyah
Dan juga ketahuilah, salah satu hal yang termasuk balasan, 'adzab, atau bahkan dampak buruk dari dosa dan segala ma'siat yang kita lakukan yakni sumber utama dari kegagalan.
وما كان الله معذ بهم وهم يستغفرون
Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan. (QS. Al-Anfal[8]: 33)
وجزاء سيئة سيئة مثلها
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal. (QS. Asy-Syuro[42]: 40)
'Amalkanlah saudaraku! Agar kita terhindar darinya!! Istigfarlah! Teruslah istiqomah! Jangan putus asa beristigfar! Semoga Allah memberi ampunan serta memberikan kita apa yang kita harapkan. Aamiin
3. Jauhi Ritual-Ritual Sesat, Hal-Hal Yang Menyimpang Dari Syari'at Tanpa Sesuai Sunnah (Bid'ah), dan Andalkanlah Kejujuran Serta Hindari Kecurangan (Tipuan)
Saudaraku, muhasabahlah! Koreksilah diri kita setiap waktu. Disaat kita sebelum melakukan, sedang melakukan, dan sesudah melakukan suatu 'amalan. Mungkin ada diantara kita apalagi yang akan menghadapi UN pergi ke dukun, menaruh kertas bertuliskan dzikir dalam air lalu diminum begitu saja, dan melakukan ritual-ritual yang sesat lainnya.
Perlu kita semua pahami dan sadari bahwasanya apapun pelanggaran yang kita lakukan dalam ujian, baik itu mencontek, data yang dipalsukan, plagiat, dsb. Semuanya termasuk penipuan, dosa besar, dan hukumnya haram!!!
Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu 'anhu, Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
من غشنا فليس منا
Barangsiapa yang menipu kami maka dia bukan termasuk golongan kami (HR. Muslim [No 101])
Bukan termasuk golongan kami? Bijaklah saudaraku! Cermati baik-baik apa maksudnya. INGAT! JANGAN SEKALI-KALI MENGANGGAP REMEH SUATU PERBUATAN DOSA! APAKAH KITA DIBIARKAN SAJA TANPA MENDAPATKAN BALASAN ATAU 'ADZAB ATAS SUATU PERBUATAN DOSA MA'SIAT YANG KITA LAKUKAN?
Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka dipuji atas perbuatan yang tidak mereka lakukan, jangan sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari 'azab. Mereka akan mendapat 'azab yang pedih. (QS. Ali-Imron[3]: 188)
Selamat berjuang saudaraku! Silahkan di'amalkan! Barokallahu fiikum wa fiina. Selamat menempuh UN, semoga diberkahi oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan kesuksesan menyertai kita semua. Aamiin.
Semoga bermanfaat :) Telah disusun pada 11 Rajab 1438 H, Sabtu, 8 April 2016.
#KeepIstiqomah Saudaraku! :)
Artikel RohisKarimun08.blogspot.com | Facebook/Twitter/Instagram: @RohisKarimun | Line@: @fuz2598t
PEMBAHASAN KEDUA
Disaat cinta mengalahkan akal kita, menguasai yang muda dan yang tua, berbicara sesuatu yang tak lagi benar, menjerumuskan, tak mampu terbendung dengan kekuatan iman, membutakan yang melihat, menulikan yang mendengar, membisukan yang berbicara, dan tak mampu lagi berkompromi dengan jiwa dan iman. Disaat itulah anda perlu mengenal siapa sebenarnya yang bernama "Cinta".
~ Ustadz Muhammad Fakhrurrazi Anshar, Hafizhahullah
Siapakah "Cinta" Itu? Tetaplah istiqomah dalam keep updates dengan rohis karimun untuk pembahasan selanjutnya!!!
Artikel RohisKarimun08.blogspot.com | Facebook/Twitter/Instagram: @RohisKarimun | Line@: @fuz2598t
Disaat cinta mengalahkan akal kita, menguasai yang muda dan yang tua, berbicara sesuatu yang tak lagi benar, menjerumuskan, tak mampu terbendung dengan kekuatan iman, membutakan yang melihat, menulikan yang mendengar, membisukan yang berbicara, dan tak mampu lagi berkompromi dengan jiwa dan iman. Disaat itulah anda perlu mengenal siapa sebenarnya yang bernama "Cinta".
~ Ustadz Muhammad Fakhrurrazi Anshar, Hafizhahullah
Siapakah "Cinta" Itu? Tetaplah istiqomah dalam keep updates dengan rohis karimun untuk pembahasan selanjutnya!!!
Artikel RohisKarimun08.blogspot.com | Facebook/Twitter/Instagram: @RohisKarimun | Line@: @fuz2598t
PEMBAHASAN PERTAMA
Jangan ada diantara kita menyepelekan perkara cinta! Perkara cinta adalah perkara aqidah yang bisa memasukkanmu ke dalam syurga atau justru menarikmu ke dalam neraka. Hati-hati dengan cinta!!! Anda bisa selamat karenanya atau anda bisa celaka karenanya. Cinta Tidak Boleh Mendua!!!
~ Ustadz Muhammad Fakhrurrazi Anshar, Hafizhahullah
CINTA APA YANG TIDAK BOLEH DIDUAKAN? SIMAK PEMBAHASAN SELANJUTNYA DENGAN TERUS KEEP UPDATES DENGAN ROHIS KARIMUN!!!
Artikel RohisKarimun08.blogspot.com | Facebook/Twitter/Instagram: @RohisKarimun | Line@: @fuz2598t
Umar bin Abdul Aziz berkata, “Jika kalian melihat seseorang yang tidak banyak berbicara dan mengasingkan diri
dari manusia, maka berteman akrablah dengannya, kalian akan dapatkan ilmu dari orang itu” (at Tabshirah, Ibnul
Jauzi, 2/289)
~ Dr Ahmad Isa al Mu'sharawi, ketua lajnah tashih al Quran di al Azhar, Doktor ilmu hadits Universitas al Azhar, Mesir. Dari Twit Ulama
Artikel RohisKarimun08.blogspot.com