Rangkaian Nasehat Untukmu Yang Akan Menghadapi UN
06.06
Bismillah, wash-shalatu was-salamu 'ala Rosulillah, amma ba'du.
Ujian Nasional! Ada banyak pemuda-pemuda yang jika UN sudah mendekat. Mereka pun bertaubat. Mereka berubah 360 derajat. Mereka setiba saja menjadi sholeh/sholehah. Ada yang sibuk tahajjud, bernadzar, dsb. Bahkan ada yang berlebihan dan telah merusak aqidah mereka sendiri seperti Pergi ke dukun-dukun, Melakukan suatu ritual pada pensil yang akan dipakai saat UN berlangsung, dll. Na'udzubillah min dzalik. Semoga Hidayah-Nya diberikan dan diteguhkan pada mereka dan begitupun kita semua sampai maut menjemput. Aamiin.
Yah.. Detik-detik yang begitu akan menegangkan. Yang akan menentukan nasib dari semua harapan kedua orangtua maupun pribadi masing-masing. Kegagalan dan Keberhasilan dari seseorang akan terbukti setelah dia menjalani sebuah ujian. Sebagai seorang muslim, mu'min. Alangkah eloknya jika kita melakukan segala hal sesuai syari'at islam. Seperti yang telah kita ketahui, syari'at islam itu adalah syari'at yang paripurna, dimana mencakup seluruh permasalahan ummat. Yah, kita adalah muslim. Dan seorang muslim sudah seharusnya beradab dan berakhlak! Beradab dalam segala hal! Para 'ulama begitu mendahulukan adab sebelum 'ilmu. Kenapa sampai mereka mendahulukan adab? Sebagaimana Yusuf bin Al-Husain berkata, "Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami 'ilmu." Adapun seperti yang telah dikutip oleh Ibnul Qoyyim Rohimahullah dalam Hidayatul-Hiyari hal.99 "Suatu ketika ada orang kafir yang berkata kepada Salman dengan nada yang mengejek: "Hai Salman, benarkah Nabimu mengajarimu semua hal sampai dalam hal masalah buang air?" Salman lantas menjawab dengan nada yang penuh bangga: "Iya, betul. Beliau mengajari kami semua hal sampai dalam masalah buang air." Maka dari itu, baiklah mari kita simak baik-baik beberapa adab yang perlu diketahui dan di'amalkan untuk menghadapi UN, diantaranya,
1. Berbekal Takwa dan Berusaha dengan tekad yang kuat dalam belajar dengan kesabaran yang tidak berbatas dibarengi dengan TAWAKKAL!
Inilah poin utama yang harus dilakukan untuk mencapai kesuksesan! Jika kita melakukannya maka In Syaa Allah kita akan meraih hasil sesuai harapan. Akan tetapi, kesuksesan tidaklah serta merta turun dari langit. Perubahan hanya dapat terjadi jika seseorang tersebut berusaha untuk berubah terlebih dahulu. Ingatlah, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman
ان الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بانفسهم
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (Q.S Ar-Ra'd[13] : 11)
Hijrahlah saudarku! berbekallah dengan takwa dan istiqomah-lah secara kaffah. Kupu-kupu saja berhijrah dari kepompong menjadi makhluk yang indah. Maa syaa Allah. Tahukah engkau akan keutamaannya?
ومن يتق الله يجعل له مخرجا
Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. (QS. Ath-Tholaq[65]: 2)
Sebenarnya takwa (Melaksanakan Segala Perintah-Nya dan Menjauhi Segala Larangan-Nya) bukan hanya termasuk Adab Menghadapi UN. TAKWA ITU PENTING BAIK DI UN MAUPUN DILUAR UN, SAUDARAKU!
MUHASABAHLAH! PERBAIKILAH DIRI KITA! ISTIQOMAH LAH DALAM KETAKWAAN. Cobalah! Kejarlah Janji-Nya! Jangan pernah berputus asa dari rahmat-Nya. Jangan pernah ada keraguan sedikitpun kepada-Nya! Berusaha keraslah dalam belajar! Jangan sistem kebut semalam. Pastilah hasil maksimal takkan didapatkan. Alangkah baiknya berusaha keraslah belajar jauh-jauh hari. Niscaya kita akan meraih hasil yang sesuai harapan In Syaa Allah. Namun, Jangan terlalu berbangga diri dengan usahamu yang hebat. Sehingga tidak membutuhkan pertolongan-Nya? Na'udzubillah min dzalik. Jangan cuma bersandar terhadap usaha kita sendiri, karena hakikatnya segala sesuatu itu ada di bawah kehendak Yang Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu! Tawakkal-lah saudaraku! Bukankah sudah menjadi janji-Nya, bahwasanya jika kita bertawakkal kepada-Nya maka kita akan diberi kecukupan untuk keperluan kita masing-masing? Karena jika sebaliknya, kemungkinan kita akan diuji dengan kegagalan. Na'udzubillah min dzalik. Sebagaimana firman-Nya
و من يتوكل على الله فهو حسبه
Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (Q.S. Ath-Tholaq[65]: 3)
Apa itu Tawakkal? Ibnu Rojab Al Hanbali mengatakan, “Tawakkal adalah bersandarnya hati dengan sebenarnya kepada Allah Ta’ala dalam memperoleh kemashlahatan dan menolak bahaya, baik urusan dunia maupun akhirat secara keseluruhan.” (baca: pengertian tawakkal diambil dari https://muslim.or.id/30-tawakkal.html)
Sudahkah sampai kepadamu kisah tentang keinginan seorang nabi yang tidak dilandaskan dengan tawakkal 'alallah? Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Sulaiman bin Daud 'alaihis-salam pernah berkata, 'Sungguh, saya akan menggilir seratus istri saya pada malam ini. Semuanya akan melahirkan anak yang ahli berkuda yang akan berjuang di jalan Allah.' Lalu temannya berkata kepadanya 'Katakanlah, In Syaa Allah,' tetapi Nabi Sulaiman tidak mengatakan 'In Syaa Allah'. Ternyata dari semua istrinya tersebut yang hamil hanya seorang istrinya saja, itupun hanya melahirkan separuh anak (anak cacat). Demi Dzat Yang Menguasai Jiwaku, seandainya Nabi Sulaiman mengucapkan 'In Syaa Allah, pastilah mereka semua akan berjuang di jalan Allah sebagai pasukan berkuda. (HR Bukhari & Muslim)
Siapakah dia jika dibandingkan dengan kita? Beliau adalah seorang Nabi dan kita hanyalah manusia biasa. Namun hanya karena disebabkan oleh tidak berlandaskannya Tawakkal 'alallah maka kegagalan pun menimpa bahkan pada seorang nabi. Lalu bagaimana dengan kita yang hanya seorang manusia biasa? Tawakkal-lah!
2. Perbanyak Do'a Dan Juga Istigfar!
Saudaraku, jika saja kita bertamu ke rumah seseorang lalu kita mengetuk pintunya berkali-kali. Semakin sering kita mengetuknya maka akan semakin besar pula peluang kita agar dibukakan pintu tersebut. Begitupun dalam berdo'a.
Apalagi di waktu-waktu tertentu yang mustajab dikabulkannya do'a. Seperti do'a di akhir sepertiga malam, saat hujan, di hari jum'at, antara adzan dan iqomah, dll. Adapun istigfar yang waktu mustajabnya itu di sepertiga malam akhir atau sering disebut pada saat sahur. Kenapa mesti do'a? Karena apalah daya diri kita ini? Bukankah do'a adalah 'ibadah dan jika seseorang tidak berdo'a maka dia termasuk orang-orang yang sombong dan dibalas dengan neraka Jahannam? sebagaimana yang disebutkan dalam Q.S Ghafir[24]: 60
وقال ربكم ادعوني استجب لك. ان الذين يستكبرون عن عبادتي سيد خلون جهنم داخرين
Dan Tuhanmu berfirman, "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."
Hentikanlah saudaraku! Berhentilah bersikap sombong, apa balasannya? Neraka? Waduh! Na'udzubillah min dzalik. Sungguh, kita semua membutuhkan pertolongan-Nya dan Hanya Dialah Dzat Yang Maha Berkuasa Atas Segala Sesuatu. Berdo'alah, bisa do'a didalam (QS. Thaha[20]: 25-26)
Lalu ada apa dengan istigfar? Keutamaan istigfar sungguh begitu menakjubkan sebagaimana suatu hadits berbunyi "Barangsiapa memperbanyak istigfar; niscaya Allah akan memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rezki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Ahmad dari dari Ibnu Abbas rodhiyallahu 'anhu dan sanadnya dinilai shahih oleh al-Hakim dan Ahmad Syakir)
"Ada masalah yang buntu bagiku, kemudian aku beristigfar kira-kira seratus kali. Kemudian Allah membukakan jalan keluarnya." ~ Ibnu Taimiyah
Dan juga ketahuilah, salah satu hal yang termasuk balasan, 'adzab, atau bahkan dampak buruk dari dosa dan segala ma'siat yang kita lakukan yakni sumber utama dari kegagalan.
وما كان الله معذ بهم وهم يستغفرون
Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan. (QS. Al-Anfal[8]: 33)
وجزاء سيئة سيئة مثلها
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal. (QS. Asy-Syuro[42]: 40)
'Amalkanlah saudaraku! Agar kita terhindar darinya!! Istigfarlah! Teruslah istiqomah! Jangan putus asa beristigfar! Semoga Allah memberi ampunan serta memberikan kita apa yang kita harapkan. Aamiin
3. Jauhi Ritual-Ritual Sesat, Hal-Hal Yang Menyimpang Dari Syari'at Tanpa Sesuai Sunnah (Bid'ah), dan Andalkanlah Kejujuran Serta Hindari Kecurangan (Tipuan)
Saudaraku, muhasabahlah! Koreksilah diri kita setiap waktu. Disaat kita sebelum melakukan, sedang melakukan, dan sesudah melakukan suatu 'amalan. Mungkin ada diantara kita apalagi yang akan menghadapi UN pergi ke dukun, menaruh kertas bertuliskan dzikir dalam air lalu diminum begitu saja, dan melakukan ritual-ritual yang sesat lainnya.
Perlu kita semua pahami dan sadari bahwasanya apapun pelanggaran yang kita lakukan dalam ujian, baik itu mencontek, data yang dipalsukan, plagiat, dsb. Semuanya termasuk penipuan, dosa besar, dan hukumnya haram!!!
Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu 'anhu, Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
من غشنا فليس منا
Barangsiapa yang menipu kami maka dia bukan termasuk golongan kami (HR. Muslim [No 101])
Bukan termasuk golongan kami? Bijaklah saudaraku! Cermati baik-baik apa maksudnya. INGAT! JANGAN SEKALI-KALI MENGANGGAP REMEH SUATU PERBUATAN DOSA! APAKAH KITA DIBIARKAN SAJA TANPA MENDAPATKAN BALASAN ATAU 'ADZAB ATAS SUATU PERBUATAN DOSA MA'SIAT YANG KITA LAKUKAN?
Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka dipuji atas perbuatan yang tidak mereka lakukan, jangan sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari 'azab. Mereka akan mendapat 'azab yang pedih. (QS. Ali-Imron[3]: 188)
Selamat berjuang saudaraku! Silahkan di'amalkan! Barokallahu fiikum wa fiina. Selamat menempuh UN, semoga diberkahi oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan kesuksesan menyertai kita semua. Aamiin.
Semoga bermanfaat :) Telah disusun pada 11 Rajab 1438 H, Sabtu, 8 April 2016.
#KeepIstiqomah Saudaraku! :)
Artikel RohisKarimun08.blogspot.com | Facebook/Twitter/Instagram: @RohisKarimun | Line@: @fuz2598t
Ujian Nasional! Ada banyak pemuda-pemuda yang jika UN sudah mendekat. Mereka pun bertaubat. Mereka berubah 360 derajat. Mereka setiba saja menjadi sholeh/sholehah. Ada yang sibuk tahajjud, bernadzar, dsb. Bahkan ada yang berlebihan dan telah merusak aqidah mereka sendiri seperti Pergi ke dukun-dukun, Melakukan suatu ritual pada pensil yang akan dipakai saat UN berlangsung, dll. Na'udzubillah min dzalik. Semoga Hidayah-Nya diberikan dan diteguhkan pada mereka dan begitupun kita semua sampai maut menjemput. Aamiin.
Yah.. Detik-detik yang begitu akan menegangkan. Yang akan menentukan nasib dari semua harapan kedua orangtua maupun pribadi masing-masing. Kegagalan dan Keberhasilan dari seseorang akan terbukti setelah dia menjalani sebuah ujian. Sebagai seorang muslim, mu'min. Alangkah eloknya jika kita melakukan segala hal sesuai syari'at islam. Seperti yang telah kita ketahui, syari'at islam itu adalah syari'at yang paripurna, dimana mencakup seluruh permasalahan ummat. Yah, kita adalah muslim. Dan seorang muslim sudah seharusnya beradab dan berakhlak! Beradab dalam segala hal! Para 'ulama begitu mendahulukan adab sebelum 'ilmu. Kenapa sampai mereka mendahulukan adab? Sebagaimana Yusuf bin Al-Husain berkata, "Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami 'ilmu." Adapun seperti yang telah dikutip oleh Ibnul Qoyyim Rohimahullah dalam Hidayatul-Hiyari hal.99 "Suatu ketika ada orang kafir yang berkata kepada Salman dengan nada yang mengejek: "Hai Salman, benarkah Nabimu mengajarimu semua hal sampai dalam hal masalah buang air?" Salman lantas menjawab dengan nada yang penuh bangga: "Iya, betul. Beliau mengajari kami semua hal sampai dalam masalah buang air." Maka dari itu, baiklah mari kita simak baik-baik beberapa adab yang perlu diketahui dan di'amalkan untuk menghadapi UN, diantaranya,
1. Berbekal Takwa dan Berusaha dengan tekad yang kuat dalam belajar dengan kesabaran yang tidak berbatas dibarengi dengan TAWAKKAL!
Inilah poin utama yang harus dilakukan untuk mencapai kesuksesan! Jika kita melakukannya maka In Syaa Allah kita akan meraih hasil sesuai harapan. Akan tetapi, kesuksesan tidaklah serta merta turun dari langit. Perubahan hanya dapat terjadi jika seseorang tersebut berusaha untuk berubah terlebih dahulu. Ingatlah, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman
ان الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بانفسهم
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (Q.S Ar-Ra'd[13] : 11)
Hijrahlah saudarku! berbekallah dengan takwa dan istiqomah-lah secara kaffah. Kupu-kupu saja berhijrah dari kepompong menjadi makhluk yang indah. Maa syaa Allah. Tahukah engkau akan keutamaannya?
ومن يتق الله يجعل له مخرجا
Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. (QS. Ath-Tholaq[65]: 2)
Sebenarnya takwa (Melaksanakan Segala Perintah-Nya dan Menjauhi Segala Larangan-Nya) bukan hanya termasuk Adab Menghadapi UN. TAKWA ITU PENTING BAIK DI UN MAUPUN DILUAR UN, SAUDARAKU!
MUHASABAHLAH! PERBAIKILAH DIRI KITA! ISTIQOMAH LAH DALAM KETAKWAAN. Cobalah! Kejarlah Janji-Nya! Jangan pernah berputus asa dari rahmat-Nya. Jangan pernah ada keraguan sedikitpun kepada-Nya! Berusaha keraslah dalam belajar! Jangan sistem kebut semalam. Pastilah hasil maksimal takkan didapatkan. Alangkah baiknya berusaha keraslah belajar jauh-jauh hari. Niscaya kita akan meraih hasil yang sesuai harapan In Syaa Allah. Namun, Jangan terlalu berbangga diri dengan usahamu yang hebat. Sehingga tidak membutuhkan pertolongan-Nya? Na'udzubillah min dzalik. Jangan cuma bersandar terhadap usaha kita sendiri, karena hakikatnya segala sesuatu itu ada di bawah kehendak Yang Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu! Tawakkal-lah saudaraku! Bukankah sudah menjadi janji-Nya, bahwasanya jika kita bertawakkal kepada-Nya maka kita akan diberi kecukupan untuk keperluan kita masing-masing? Karena jika sebaliknya, kemungkinan kita akan diuji dengan kegagalan. Na'udzubillah min dzalik. Sebagaimana firman-Nya
و من يتوكل على الله فهو حسبه
Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (Q.S. Ath-Tholaq[65]: 3)
Apa itu Tawakkal? Ibnu Rojab Al Hanbali mengatakan, “Tawakkal adalah bersandarnya hati dengan sebenarnya kepada Allah Ta’ala dalam memperoleh kemashlahatan dan menolak bahaya, baik urusan dunia maupun akhirat secara keseluruhan.” (baca: pengertian tawakkal diambil dari https://muslim.or.id/30-tawakkal.html)
Sudahkah sampai kepadamu kisah tentang keinginan seorang nabi yang tidak dilandaskan dengan tawakkal 'alallah? Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Sulaiman bin Daud 'alaihis-salam pernah berkata, 'Sungguh, saya akan menggilir seratus istri saya pada malam ini. Semuanya akan melahirkan anak yang ahli berkuda yang akan berjuang di jalan Allah.' Lalu temannya berkata kepadanya 'Katakanlah, In Syaa Allah,' tetapi Nabi Sulaiman tidak mengatakan 'In Syaa Allah'. Ternyata dari semua istrinya tersebut yang hamil hanya seorang istrinya saja, itupun hanya melahirkan separuh anak (anak cacat). Demi Dzat Yang Menguasai Jiwaku, seandainya Nabi Sulaiman mengucapkan 'In Syaa Allah, pastilah mereka semua akan berjuang di jalan Allah sebagai pasukan berkuda. (HR Bukhari & Muslim)
Siapakah dia jika dibandingkan dengan kita? Beliau adalah seorang Nabi dan kita hanyalah manusia biasa. Namun hanya karena disebabkan oleh tidak berlandaskannya Tawakkal 'alallah maka kegagalan pun menimpa bahkan pada seorang nabi. Lalu bagaimana dengan kita yang hanya seorang manusia biasa? Tawakkal-lah!
2. Perbanyak Do'a Dan Juga Istigfar!
Saudaraku, jika saja kita bertamu ke rumah seseorang lalu kita mengetuk pintunya berkali-kali. Semakin sering kita mengetuknya maka akan semakin besar pula peluang kita agar dibukakan pintu tersebut. Begitupun dalam berdo'a.
Apalagi di waktu-waktu tertentu yang mustajab dikabulkannya do'a. Seperti do'a di akhir sepertiga malam, saat hujan, di hari jum'at, antara adzan dan iqomah, dll. Adapun istigfar yang waktu mustajabnya itu di sepertiga malam akhir atau sering disebut pada saat sahur. Kenapa mesti do'a? Karena apalah daya diri kita ini? Bukankah do'a adalah 'ibadah dan jika seseorang tidak berdo'a maka dia termasuk orang-orang yang sombong dan dibalas dengan neraka Jahannam? sebagaimana yang disebutkan dalam Q.S Ghafir[24]: 60
وقال ربكم ادعوني استجب لك. ان الذين يستكبرون عن عبادتي سيد خلون جهنم داخرين
Dan Tuhanmu berfirman, "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."
Hentikanlah saudaraku! Berhentilah bersikap sombong, apa balasannya? Neraka? Waduh! Na'udzubillah min dzalik. Sungguh, kita semua membutuhkan pertolongan-Nya dan Hanya Dialah Dzat Yang Maha Berkuasa Atas Segala Sesuatu. Berdo'alah, bisa do'a didalam (QS. Thaha[20]: 25-26)
Lalu ada apa dengan istigfar? Keutamaan istigfar sungguh begitu menakjubkan sebagaimana suatu hadits berbunyi "Barangsiapa memperbanyak istigfar; niscaya Allah akan memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rezki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Ahmad dari dari Ibnu Abbas rodhiyallahu 'anhu dan sanadnya dinilai shahih oleh al-Hakim dan Ahmad Syakir)
"Ada masalah yang buntu bagiku, kemudian aku beristigfar kira-kira seratus kali. Kemudian Allah membukakan jalan keluarnya." ~ Ibnu Taimiyah
Dan juga ketahuilah, salah satu hal yang termasuk balasan, 'adzab, atau bahkan dampak buruk dari dosa dan segala ma'siat yang kita lakukan yakni sumber utama dari kegagalan.
وما كان الله معذ بهم وهم يستغفرون
Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan. (QS. Al-Anfal[8]: 33)
وجزاء سيئة سيئة مثلها
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal. (QS. Asy-Syuro[42]: 40)
'Amalkanlah saudaraku! Agar kita terhindar darinya!! Istigfarlah! Teruslah istiqomah! Jangan putus asa beristigfar! Semoga Allah memberi ampunan serta memberikan kita apa yang kita harapkan. Aamiin
3. Jauhi Ritual-Ritual Sesat, Hal-Hal Yang Menyimpang Dari Syari'at Tanpa Sesuai Sunnah (Bid'ah), dan Andalkanlah Kejujuran Serta Hindari Kecurangan (Tipuan)
Saudaraku, muhasabahlah! Koreksilah diri kita setiap waktu. Disaat kita sebelum melakukan, sedang melakukan, dan sesudah melakukan suatu 'amalan. Mungkin ada diantara kita apalagi yang akan menghadapi UN pergi ke dukun, menaruh kertas bertuliskan dzikir dalam air lalu diminum begitu saja, dan melakukan ritual-ritual yang sesat lainnya.
Perlu kita semua pahami dan sadari bahwasanya apapun pelanggaran yang kita lakukan dalam ujian, baik itu mencontek, data yang dipalsukan, plagiat, dsb. Semuanya termasuk penipuan, dosa besar, dan hukumnya haram!!!
Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu 'anhu, Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
من غشنا فليس منا
Barangsiapa yang menipu kami maka dia bukan termasuk golongan kami (HR. Muslim [No 101])
Bukan termasuk golongan kami? Bijaklah saudaraku! Cermati baik-baik apa maksudnya. INGAT! JANGAN SEKALI-KALI MENGANGGAP REMEH SUATU PERBUATAN DOSA! APAKAH KITA DIBIARKAN SAJA TANPA MENDAPATKAN BALASAN ATAU 'ADZAB ATAS SUATU PERBUATAN DOSA MA'SIAT YANG KITA LAKUKAN?
Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka dipuji atas perbuatan yang tidak mereka lakukan, jangan sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari 'azab. Mereka akan mendapat 'azab yang pedih. (QS. Ali-Imron[3]: 188)
Selamat berjuang saudaraku! Silahkan di'amalkan! Barokallahu fiikum wa fiina. Selamat menempuh UN, semoga diberkahi oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan kesuksesan menyertai kita semua. Aamiin.
Semoga bermanfaat :) Telah disusun pada 11 Rajab 1438 H, Sabtu, 8 April 2016.
#KeepIstiqomah Saudaraku! :)
Artikel RohisKarimun08.blogspot.com | Facebook/Twitter/Instagram: @RohisKarimun | Line@: @fuz2598t
0 comments